antropologi kesehatan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah
antropologi berasal dari kata Yunani anthropos
yang berarti manusia dan logos
yang berarti ilmu atau teori. Jadi bila digabungkan menjadi antropologi bisa
diartikan sebagai ilmu tentang manusia. Antropologi merupakan salah satu cabang
ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Ilmu antropologi pertama kali muncul karena ketertarikan bangsa Eropa yang
melihat ciri fisik, adat istiadat, budaya masyarakat yang berbeda dengan apa
yang selama ini dikenal dan dilakukan di Eropa. Pengertian antropologi menurut
para ahli bisa lebih bervariasi dan lebih luas lagi. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal dalam arti kesatuan
masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip dengan sosiologi
tetapi pada sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Berdasarkan
lapangan penyelidikannya, antropologi dibagi menjadi dua, yakni antropologi
fisik dan antropologi budaya. Antropologi fisik adalah ilmu yang mencoba
mencapai pengertian sejarah tentang terjadinya aneka warna makhluk manusia yang
dipandang dari segi jasmani, seperti warna kulit, bentuk rambut, bentuk
tengkorak, bentuk muka, bentuk hidung, dan sebagainya. Jadi ilmu ini
mempelajari perkembangan tubuh dan pengaruh lingkungan terhadap struktur tubuh
manusia. Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai makhluk biologis yang
menyelidiki penyebaran dan diversitas manusia. Antropologi budaya adalah
antropologi yang mempelajari asal usul kebudayaan manusia, penyebaran, dan
sejarahnya. Antropologi budaya secara umum mempelajari karakteristik tingkah
laku manusia sebagai hasil kebudayaannya, baik dahulu, sekarang, dan yang akan
datang.
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh
unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Istilah “Antropologi
Kesehatan" telah digunakan sejak 1963 sebagai sebutan untuk hasil
penelitian empiris dan teoritis yang dilakukan oleh antropologis kedalam proses
sosial dan gambaran kebudayaan dari kesehatan, kesakitan, dan perawatan yang
berhubungan dengan kebudayaan. Antropologi Kesehatan mengkaji
masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari
dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi
sosial dan kebudayaan yang mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat
mempengaruhi masalah-masalah kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan masalah
terkait lainnyadan distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit,
proses penyembuhan dan hubungan sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan
kegunaan kebudayaan untuk sistem kesehatan yang beranekaragam. Antropologi
kesehatan menjelaskan secara komprehensif dan interpretasi berbagai masalah
tentang hubungan timbal balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa
lalu dan masa kini dengan derajat “kesehatan” dan penyakit, tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apa definisi dari Antropologi ?
- Apa definisi dari Antropologi Kesehatan ?
- Apa definisi Antropologi Kesehatan menurut pakar ahli ?
- Bagaimana sejarah Antropologi Kesehatan ?
- Bagaimana alur Antropologi Kesehatan ?
- Sebutkan Cabang-cabang dari Antropologi Kesehatan ?
1.3 Maksud dan Tujuan
- Penulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut
- Memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi dan Antropologi Kesehatan
- Mengetahui apa itu Antropologi Kesehatan
- Mengetahui sejarah Antropologi Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
ANTROPOLOGI
Istilah
Antropologi berasal dari bahasa yunani dari kata anthropos yang berarti manusia
dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi Istilah antropologi berarti ilmu
tentang manusia.
a)
Antropologi merupakan
Suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang mahluk manusia dengan
mempelajari aneka bentuk fisik, kepribadian,masyarakat, serta kebudayaannya (
Aryono Suyono,1985 )
b)
Ilmu yang mempelajari
manusia dari sudut cara berfikir dan pola perilaku.(I Gede Wiranata,2002)
2.2 PENGERTIAN
ANTROPOLOGI KESEHATAN
Undang-undang
Kesehatan no.23 Tahun 1992 ( mengacu batasan WHO): Kesehatan adalah keadaan
sehat sejahtera badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan .
Antropologi Kesehatan menurut pakar ahli :
a)
Hasan & Prasad, 1959
Adalah cabang ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek2 biologi dan
kebudayaan manusia dari titik tolak
pandangan untuk memahami kedokteran, aspek sosial kedokteran dan
masalah-masalah kesehatan manusia.
b)
Fabrega , 1972
Anthropologi Kesehatan :
1. Menjelaskan
berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara saat individu dan
kelompok terkena oleh atau berespon terhadap sakit dan penyakit.
2. Mempelajari
masalah –masalah ini dengan penekanan
terhadap pola-pola tingkah laku
c)
Koentjaraningrat
(1990)
Antropologi kesehatan
membicarakan masalah konsep sakit, sehat, pengobatan tradisional, serta
kebiasaan atau perilaku dan pantangan suatu kelompok masyarakat terhadap
makanan tertentu.
2.3 SEJARAH ANTROPOLOGI
KESEHATAN
Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman
terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai
manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan
hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal
yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat
struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa
Vichrow berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan
tersebut., munculnya bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan
inspirasi yang cemerlang.
Tahun 1953
Sejarah
pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan
antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
Tahun
1963
Sepuluh
tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan Paul
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai
kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi
Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang
kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas
subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang
dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam
bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi
Antropologi. Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir akibat adanya
interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya
manusia juga akan ikut berkembang dan berubah dari masa ke masa. Hal ini
terjadi pula pada budaya kesehatan yang ada pada masyarakat. Budaya kesehatan
akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan
teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan
kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang. Perkembangan teknologi
menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam masyarakat. Sebagai
contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan oleh
dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak
yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba
canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam
kandungan melalui USG. Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya
informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan
membuat masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa
melakukan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri
maupun orang lain.
2.4 Hubungan
antara Sosial Budaya dan Biologi yang merupakan Dasar dari
Perkembangan Antropologi Kesehatan.
Hubungan
antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari perkembangan
antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah kompleks
yang merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah
maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi penduduk,
genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut
sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan
resultante dari 4 faktor yaitu :
a) Environment atau
lingkungan
b) Behaviour atau perilaku,
Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance
c) Heredity atau
keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya
d) Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitative.
Dari empat faktor tersebut di
atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
(dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti kelas social, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka
ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung dari
variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan
pasien.
Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan
ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik,
parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan untuk
menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan dengan menggunakan
teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosialdan budaya di masyarakat tertentu. Contoh : penyakit
keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan
melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
2.5 Perkembangan
Antropologi Kesehatan dari Sisi Biological Pole
Antropologi kesehatan
dari sisi Biological Pole berusaha untuk
memahami jasad/fisik manusia melalui evolusi, kemampuan adaptasi, genetika
populasi, dan primatologi (studi tentang makhuk primate / binatang yang
menyerupai manusia). Sisi
biologi adalah hal penting dalam kesehatan. Sisi biologi adalah kesatuan sistem
organ tubuh yang saling menunjang, apabila terdapat gangguan dari salah satu
organ tubuh maka juga akan menggangggu keseluruhan sistem fungsi.
Sisi biologi,
melalui tubektomi, dilihat dari sudut budaya oleh Haryati (1990) dalam
penelitiannya tentang penerimaan masyarakat desa terhadap cara ini untuk
ber-KB. Kajian yang dilakukan Haryati selangkah lebih maju dari dua peneliti
sebelumnya dengan lebih banyak menggali sisi biologi (tubektomi) dan
kemudian memasukan ke dalam wacana kesehatan pada masyarakat yang diteliti
dengan melibatkan sistem pengetahuan mereka untuk memilih cara ini dalam
ber-KB.
Terdapat
ahli-ahli antropologi yang pokok perhatiannya adalah tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba). Ahli-ahli
antropologi yang memiliki minat tersebut mempunyai kesamaan perhatian dengan
ahli-ahli genetika, anatomi, sorologi, biokimia dan sejenisnya.
Hal
ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial
dan budaya di masyarakat tertentu. Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan
terhadap antropologi kesehatan, antara lain :
a)
Antropologi
fisik/biologi/ragawi
Antropologi
Ragawi sering disebut juga Antropologi biologi ,yaitu ilmu yang mempelajari
sejarah perkembangan (evolusi) manusia dan perkembangan aneka warna makhluk manusia
dilihat secara biologi.olusi penyakit sebagai faktor budaya
Contoh: nutrisi mempengaruhi
pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari
evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.
b)
Etnomedisin
Etnomedisin
adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula penyakit,
sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Awalnya
mempelajari tentang pengobatan pada
masyarakat primitif atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam
perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan
tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.
c)
Kepribadian
dan budaya
Adalah
observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan
schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat
digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
d)
Kesehatan
Masyarakat
Dimana
beberapa program kesehatan bekerjasamadengan
antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antropologi
adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang menggambarkan manusia
melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati (alam), dan juga humaniora.
Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti
"manusia"
atau "orang", dan logos yang berarti "wacana"
(dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara
etimologis antropologi berarti ilmu yang memelajari manusia.
Antropologi
kesehatan didefinisikan sebagai
aktivitas formal antropologi yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
Pengertian
implikasi menurut KBBI adalah keterlibatan Implikasi berfungsi membandingkan
antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.
Proses
keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang membuat
perawat dapat merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan. Tahapannya
meliputi: pengkajian diagnosis keperawatan, perencanaan (termasuk identifikasi
hasil yang diperkirakan), implementasi, dan evaluasi.
Mereka
para antrolog nasional melakukan
penelitian dalam topik-topik seperti manusia, anatomi, pediatri, epidemiologi,
kesehatan jiwa, penyalahguna- an obat, definisi mengenai sehat dan penya-kit,
latihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan
rumah-sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses mem-perkenalkan sistem
kesehatan ilmiah kepada masyarakat-masyarakat yang semula hanya mengenal sistem
kesehatan tradisional.
3.2 Saran
Penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu kami dari kelompok 02 mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sebagai bahan ajar untuk penyusunan berikutnya
Baccarat Rules - Wolverione
BalasHapusThe dealer is not the one who bets with, There is a big difference between the “correct” or “blind” bet. 메리트카지노총판 The “baccarat” 바카라 is 메리트 카지노 a bet on which you'll win at least